Bertitik tolak dalam kerangka tujuan yang telah
ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk
menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), kedua
masalah pokok itu adalah :
· -Berbagai aspek
kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusian dan budaya yang
dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), Baik
dari segi masing-masing keahlian (Disiplin), didalam pengetahuan budaya, maupun
secara gabungan (Antar Bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
· -Hakekat manusia yang satu atau
universal, akan tetapi yang beraneka
ragam perwujudannya
dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.
Kedua Pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah
IBD (Ilmu Budaya Dasar), Nampak jelas bahwa manusia menepati posisi
sentral dalam pengkajian.
Manusia tidak hanya sebagai objek pengkajian, bagaimana
hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dan bagaimana pula hubungan sang
pencipta menjadi tema sentral dalam IBD, pokok-pokok bahasa yang dikembangkan
adalah :
1. Manusia Dan Harapan
Menyangkut Kepercayaan, Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang
tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam bidup. Orang yang akan meninggal
sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman,
lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Misalnya, Budi yang
hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli
mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang bcrlebihan tentu menjadi buah
tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa “Si pungguk
merindukan bulan”
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada
usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam
ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia
menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A, lulus pun
mungkin tidak.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik
kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan
sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa
merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti
keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi, Dengan demikian harapan menyangkut
masa depan.
Dari kedua contoh itu terlihat,
apa yang diharapkan Budi dan Hadir ialah
teljadinya buah keinginan. karena itu mereka
bekerja keras. Budi belajar tanpa mengenal
waktu dan Hadir bekerja tanpa mengenallelah. Semuanya itu
dengan suatu keyakinan demi terwujudnya apa yang diharapkan.
Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus
disertai dengan usaha yang sesuai dengan
apa yang diharapkan BHa dibandingkan dengan
cita-cita , maka harapan mengandung pengertian
tidak terlalu muluk: sedangkan eita-cita pada umumnya perlu setinggi
bintang.
- Manusia
Dan Kegelisahan
Menyangkut Keterasingan,Kesepian,Ketidakpastian
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak
tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, dan cemas.
Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang yang tidak
tenteram hati maupun perbuatan, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya,
tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan dapat diketahui dari gejala tingkah laku
seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku itu umumnya lain dari
biasanya, misalnya berjalan mondar-mandir dalam ruang tertentu sambil
menundukkan kepala, memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangan,
duduk termenung sambil memegang kepala, duduk dengan wajah murung, dan malas
bicara.
- Manusia
Dan Tanggung Jawab Serta Pengabdian
Menyangkut Kesadaran dan Pengorbanan
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga
berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Tanggung jawab
itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa
setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau
bertanggung jawab maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu.
Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi
pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya).
Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk
perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan mengabdian
atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung
jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Manusia
Dan Pandangan Hidup
Menyangkut Cita-Cita dan Kebijakan
Pandangan Hidup merupakan
suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani.
Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau
negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus
merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.
Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat
berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa
saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh
semua orang dan semua golongan.
Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah
sampai dengan tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya
kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya
ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya
biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat negative.
Disinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan
hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang. Dengan memegang teguh pandangan
hidup yang diyakini, seseorang tidak akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak
akan gegabah bila menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan gangguan, serta
kesulitan yang dihadapinya.
- Manusia
Dan Cinta Kasih
Menyangkut Kasih Sayang, Kemesraan dan
Pemujaan
Manusia pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan dari
Cinta kasih dan sayang.Cinta kasih Ideal itu adanya tiga unsur yaitu
keterikatan, keintiman dan kemesraan atau sering juga di sebut Segitiga Cinta
yang satu sama lain harus sinergi, selaras, seimbang satu sama lain.
Cinta itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu sebuah
kebahagiaan, tetapi manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang diharpakan,
apa yang diperkirakan dan apa yang didambakan bertolak belakang dari kenyataaan
yang sudah terlanjur tercipta dalam angan-angan maka cinta bisa sangat
menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.
- Manusia
Dan Keindahan
Menyangkut Renungan dan Kehalusan
Keindahan pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan
tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptan tuhan. Keindahan menyangkut
kualita hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity), keselarasan
(harmony), kesetangkupan (symetri), keseimbangan (balance), dan pertentangan
(contrast). Dari ciri-ciri itu diambil kesimpulan,bahwa keindahan tersusun dari
keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.
Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Dua hal yang indah
yang selalu berdampingan. Dua hal tersebut juga berdampingan dengan Manusia.
Manusia diberikan keindahan yang sangat luar biasa oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Oleh sebab itu, manusia diharapkan untuk selalu menjaga keindahan-keindahan
yang dimilikinya, yang ada pada dirinya agar senantiasa keindahan tersebut
dapat berguna dan dinikmati oleh semua orang, serta untuk mengetahui suatu
keindahan dibutuhkan hal-hal seperti renungan, keserasian, kehalusan dan
kontemplasi.
- Manusia
Dan Penderitaan
Menyangkut Rasa Sakit, Siksaan dan
Kesengsaraan
Penderitaan berasal dari kata derita yaitu merasakan
sesuatu yg tidak menyenangkan atau siksaan. Siksaan itu bisa berasal dari
siksaan jasmani dan rohani. Siksaan bisa membuat kita menjadi merasa
kesepian,ketakutan dan bisa juga terkena gangguan otak.Dan yang terpenting dari
hal itu adalah mengambil kesimpulan yang benar dan menjadikannya sebagai
pengalaman untuk menjalani hidup ini
- Manusia
Dan Keadilan
Menyangkut Kejujuran, Pemulihan Nama Baik dan Pembalasan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian
besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John
Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik
terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa “Keadilan adalah kelebihan (virtue)
pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem
pemikiran” . Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai:
“Kita tidak hidup di dunia yang adil” [.
Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan
banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan
keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan
pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita
ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas.
keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya
Sumber: